Saturday, September 28, 2013

Marketing Politik : Sebuah Pengantar



Tanggal 23 September 2013
Tentang: Marketing Politik : Sebuah Pengantar
Pembicara: Sarah Santi

 


Tahun-tahun ini dapat dikatakan telah memasuki tahun politik, karena Pemilihan Umum (pemilu) sudah dekat, yaitu akan dilaksanakan tahun 2014. Untuk mencalonkan diri menjadi kandidat seseorang memerlukan marketing politik.

Marketing memiliki tujuan akhir yaitu, transaksi, untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan kombinasi terhadap elemen-elemen pemasaran (product, price, place, promotion). Marketing berangkat dari kebutuhan dan keinginan konsumen. Para produsen perlu mengetahui apasaja yang diperlukan dan diinginkan oleh konsumen. 


Marketing berusaha memberikan pilihan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dengan memberikan kepuasan. Pilihan barang dan jasa yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen bergantung pada gaya hidup atau cara konsumen untuk menghabiskan uang dan waktu yang dimilikinya. 
Dalam dunia politik, yang menjadi pertanyaan bila kegiatan politik didekatkan dengan pendekatan marketing tidak akan terjadi pertentangan ( contradictio in terminis) ?  Jawabanya adalah tidak, mari melihat pembahasan untuk menemukan alasannya. 


Ø Marketing dalam politik 
Didalam dunia politik ada banyak pertentangan kepentingan yang memicu pendapat negatif yang muncul,bila kita mendengar kata "politik". Sebenarnya politik merupakan ilmu yang bicara soal bagaimana kehidupan diatur melalui nilai-nilai yang dianut. Misalnya pemerintah Indonesia menganut pasar bebas,membuat pemerintah menyetujui surat perdagangan bebas sehingga membuat masyarakat terbiasa membeli barang-barang dari luar negeri, karena banyak barang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Nilai yang dianut ini akan mempengaruhi pemerintah dalam membuat regulasi (kebijakan). Marketing politik bukan sekedar iklan atau penjualan yang menerapkan tools marketing untuk menjual. Ketika tahun 1998 , marketing politik mulai gencar. Hal ini baru saja mulai tetapi telah membuat iklan politik naik secara pesat, data menunjukan belanja iklan politik dan kampanye meningkat pesat. Harga 1 halaman iklan di media cetak koran sekaran telah mencapai kurang lebih 300 juta rupiah, sedangkan pada media televisi untuk beriklan sekitar 30 detik dikenakan biaya kurang lebih 50-60 juta. Dunia politik berubah karena terjadi kompetisi , yang dipicu dari undang-undang yang berubah membuat semua orang dapat menjadi anggota legeslatif,jadi setiap orang berlomba-lomba untuk mengikuti kompetisi politik.  

Masyarakat yang beragam juga memicu fenomena politik seperti ini , kemajuan teknologi komunikasi , masyarakat yang bersifat terbuka juga menjadi penyebab fenomena politik seperti sekarang dan menyebabkan pendapat umum menjadi sangat penting. 
Sebuah partai politik memerlukan anggota yang setia dan loyal, setia dan loyal di artikan tidak berpindah-pindah partai politik dan membela partai. 

Apa yang menjadi dasar pemikiran anda pada saat akan memilih?
Berdasarkan apa? 
Dulu pada waktu sebelum reformasi orang memilih berdasarkan ideologi, kelas sosial partai, atau partai ID yang disesuaikan dengan diri pemilih itu sendiri atau dapat kita katakan dulu orang memilih berdasarkan ciri-ciri ideologis dan sosiologi partai.
Namun sekarang yang menjadi dasar pemikiran pada saat akan memilih adalah hal apa saja yang ditawarkan oleh kandidat yang paling dapat memberikan jalan keluar bagi masalah yang dialami oleh bangsa. Hal ini yang membuat sekarang masyarakat dikatakan sebagai pemilih yang rasional, sedangkan yang dulu merupakan pemilih tradisional. 


Ø Konfigurasi politik
v Para pemilih sekarang cenderung memilih berdasarkan tokoh. Padahal seharusnya tidak begitu karena partai memiliki ideologi masing-masing.
v media, kini media tidak lagi melakukan mediasi namun sekarang melakukan mediatisasi atau pembingkaian terhadap suatu berita (framing). 
Contoh: Jokowi disukai karena media maka menjadi mediadarrling, membuat apapun yang dilakukannya dianggap baik. 

Marketing politik dibutuhkan untuk melakukan kampanye permanen. Politik sekarang menggunakan tools marketing untuk kegiatan-kegiatan politik. Karena sekarang orang-orang memilih berdasarkan persepsi membuat yang sekarang diusung dalam kampanye politik adalah citra bukan lagi issue. Marketing telah bergeser dari kegiatan transaksional menjadi relation atau dari yang memperhatikan produk bergeser ke memperhatikan konsumen. 
Marketing sekarang bertujuan untuk membangun hubungan, misalkan membuat program tertentu yang dapat membangun kepercayaan terhadap sebuah brand.  Yang penting sekarang adalah brand bukan lagi produk . Kita dapat melihat pergeseran marketing dari yang dulu ke yang sekarang. 

Dulu marketing berbasis pada produk dengan elemen nya yaitu, produk, price, place, dan promotion. Sekarang marketing berbasis pada konsumen dengan elemennya yaitu, consumer atau customer, cost ( berapa banyak energi yang dikeluarkan oleh konsumen untuk memperoleh produk), convenience ( kenyamanan), dan comunication yang interaktif atau dua arah. Perubahan ini mempertemukan marketing dengan politik. Membangun relasi jangka panjang dan loyalitas melalui komunikasi dua arah dan pembentukan citra atau image melalui program kerja. 

Marketing politik membantu dalam kampanye permanen tidak hanya dalam kampanye pemilu saja. Tetapi marketing politik tidak menjamin kemenangan elektoral, marketing politik membantu untuk membentuk citra, karena pemilih sekarang sudah banyak yang menjadi pemilih rasional. Dan reformasi memicu munculnya bisnis-bisnis komunikasi di bagian politik. 

No comments:

Post a Comment